Thursday 20 August 2015

Pilih Imunisasi Polio Tetes atau Suntik

Pilih Imunisasi Polio Tetes atau Suntik

 Polio ialah salah satu penyakit menular yang tidak ada obatnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang hidup di tenggorokan dan saluran pencernaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan perhatian dan dr rochelle skin expert pencegahan yang lebih sejak dini supaya tidak terjadi kecacatan. Pencegahan pada polio dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi.
dr rochelle skin expert

 Vaksin polio menjadi salah satu vaksinasi wajib yang direkomendasi oleh World Helth Organization (WHO). Menurut Lembaga kesehatan dunia itu, vaksin polio harus diberikan kepada bayi banyaknya empat kali dgn jarak 6-8 minggu. Lalu, pemberian vaksin polio dilakukan kembali pada usia 1,5 th, 5 tahun, dan 15 tahun.

 Sejak diperkenalkannya vaksin polio kepada tahun 1955, penyakit poluo telah berhasil dibasmi di Amerika Serikat. Namun, kala ini terus umum si beberapa negara berkembang. hingga kini ini, polio masih menjadi salah satu yang diberantas di semua dunia. Itulah sebabnya vaksinasi polio perlu dilakukan kepada anak-anak.

Pada dasarnya, vaksinansi polio dibedakan menjadi 2 macam :

 - Vaksin virus polio oral (Oral Polio Vaccine atau OPV) yang diberikan dengan cara diteteskan ke mulut.

 - Vaksin polio Inactivated (Inactivated Poliomieltis Vaccine atau IPV) yang diberikan dengan cara disuntikan.

 Vaksinasi polio sebelum tahun 2000 dilakukan dengan polio oral (OPV). Walaupun vaksin itu teramat efektif, namun beberapa polio disebabkan karena pemberian vaksinasi tersebut. Oleh sebab itu, Amerika Serikat beralih ke vaksin polio tidak aktif (IPV). IPV rata rata diberikan pun sbg suntikan di lengan atau kaki.

Dahulu, apa sebenarnya perbedaan dari kedua tipe vaksin tersebut?

 IPV mengandung virus polio yang sudah dimatikan, sedangkan OPV mengandung virus polio yang dilemahkan. Kedua tipe vaksin tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut pembahasan berkenaan keuntungan dan kekurangan dari kedua tipe vaksin tersebut :

 Oral Polio Vaccine atau OPV

 Kelebihan

 - Murah

 - Gampang sebab hanya diteteskan saja

 - Karena melewati usus, memberikan perlindungan kepada saluran cerna bersama trick tambah baik terhadap virus polio liar.

 - Memberikan efek herd immunity, maksudnya adalah anak-anak yang diimunisai OPV sekian tidak sedikit hari dapat mengeluarkan virus tinja-tinjanya. Pada daerahj yang kebersihannya kurang, virus itu bakal menular ke anak-anak lain yang tidak diimunisasi.

 Kekurangan

 - Lantaran virusnya terus hidup, jadi ada sanggup menjadi efek samping terjadi paralisis. Namun, kemungkinannya amat kecil, 1 dari 2,5 juta.

 Inactivated Poliomieltis Vaccine atau IPV

 Kelebihan

 - Tak memberikan risiko buat efek samping paralisis.

 Kekurangan

 - Mahal

 - Harus diberikan oleh orang yang terampil menyuntik

 - Tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap saluran cerna

 - Tidak melindungi dari virus polio liar

 Bagi Anda yang konsisten memiliki anak usia balita, pastikan dirinya sudah diimunisasi polio. aspek itu demi kesehatan dia kelak. Tetapi, sekarang ini sang ibu dapat memilih type imunisasi apa yang baik utk si anak. Apakah dgn OPV atau IPV?
Pilih Imunisasi Polio Tetes atau Suntik

 Polio merupakan salah satu penyakit menular yang tiada obatnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang hidup di tenggorokan dan saluran pencernaan. Oleh oleh karenanya, dibutuhkan perhatian dan pencegahan yang lebih sejak dini biar tidak berjalan kecacatan. Pencegahan terhadap polio mampu dilakukan dgn laksanakan vaksinasi.

 Vaksin polio menjadi salah satu vaksinasi wajib yang direkomendasi oleh World Helth Organization (WHO). Menurut Dinas kesehatan dunia itu, vaksin polio harus diberikan pada bayi sebanyak empat kali dengan jarak 6-8 minggu. Lalu, pemberian vaksin polio dilakukan kembali kepada usia 1,5 thn, 5 tahun, dan 15 th.

 Sejak diperkenalkannya vaksin polio terhadap thn 1955, penyakit poluo telah berhasil dibasmi di Amerika Serikat. Namun, ketika ini masihlah umum si beberapa negara berkembang. hingga kini, polio terus menjadi salah satu yang diberantas di seluruh dunia. Itulah sebabnya vaksinasi polio perlu dilakukan pada anak-anak.

Terhadap dasarnya, vaksinansi polio dibedakan menjadi 2 macam :

 - Vaksin virus polio oral (Oral Polio Vaccine atau OPV) yang diberikan dengan cara diteteskan ke mulut.

 - Vaksin polio Inactivated (Inactivated Poliomieltis Vaccine atau IPV) yang diberikan dgn kiat disuntikan.

 Vaksinasi polio sebelum tahun 2000 dilakukan bersama polio oral (OPV). Walau vaksin itu amat sangat efektif, tapi beberapa polio disebabkan sebab pemberian vaksinasi tersebut. Oleh sebab itu, Amerika Serikat beralih ke vaksin polio tidak aktif (IPV). IPV kebanyakan diberikan yg yaitu suntikan di lengan atau kaki.

Dahulu, apa sebenarnya perbedaan dari kedua kategori vaksin tersebut?

 IPV mengandung virus polio yang sudah dimatikan, sedangkan OPV mengandung virus polio yang dilemahkan. Kedua tipe vaksin tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut pembahasan menyangkut keuntungan dan kekurangan dari kedua type vaksin tersebut :

 Oral Polio Vaccine atau OPV

 Kelebihan

 - Murah

 - Mudah lantaran hanya diteteskan saja

 - Sebab melewati usus, memberikan perlindungan terhadap saluran cerna dgn kiat tambah baik terhadap virus polio liar.

 - Memberikan efek herd immunity, maksudnya adalah anak-anak yang diimunisai OPV sekian tidak sedikit hari sanggup mengeluarkan virus tinja-tinjanya. Terhadap daerahj yang kebersihannya kurang, virus itu dapat menular ke anak-anak lain yang tidak diimunisasi.

 Kekurangan

 - Sebab virusnya tetap hidup, jadi ada dapat menjadi efek samping berjalan paralisis. Tetapi, kemungkinannya teramat teramat kecil, 1 dari 2,5 juta.

 Inactivated Poliomieltis Vaccine atau IPV

 Kelebihan

 - Tak memberikan risiko utk efek samping paralisis.

 Kekurangan

 - Mahal

 - Harus diberikan oleh orang yang terampil menyuntik

 - Tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap saluran cerna

 - Tidak melindungi dari virus polio liar

 Bagi Anda yang terus memiliki anak usia balita, pastikan ia sudah diimunisasi polio. hal tersebut demi kesehatan dirinya kelak. Tetapi, waktu ini sang ibu bisa memilih tipe imunisasi apa yang baik untuk si anak. Apakah dengan OPV atau IPV?
Pilih Imunisasi Polio Tetes atau Suntik

 Polio merupakan salah satu penyakit menular yang tidak ada obatnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang hidup di tenggorokan dan saluran pencernaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan perhatian dan pencegahan yang lebih sejak dini agar tidak terjadi kecacatan. Pencegahan pada polio dapat dilakukan bersama melaksanakan vaksinasi.

 Vaksin polio menjadi salah satu vaksinasi wajib yang direkomendasi oleh World Helth Organization (WHO). Menurut Instansi kesehatan dunia itu, vaksin polio harus diberikan terhadap bayi banyaknya empat kali dengan jarak 6-8 minggu. Dahulu, pemberian vaksin polio dilakukan kembali pada usia 1,5 tahun, 5 tahun, dan 15 tahun.

 Sejak diperkenalkannya vaksin polio pada tahun 1955, penyakit poluo telah berhasil dibasmi di Amerika Serikat. Tapi, kala ini masihlah umum si beberapa negara berkembang. Hingga disaat ini, polio masihlah menjadi salah satu yang diberantas di semua dunia. Itulah sebabnya vaksinasi polio perlu dilakukan pada anak-anak.

Terhadap dasarnya, vaksinansi polio dibedakan menjadi 2 macam :

 - Vaksin virus polio oral (Oral Polio Vaccine atau OPV) yang diberikan dengan cara diteteskan ke mulut.

 - Vaksin polio Inactivated (Inactivated Poliomieltis Vaccine atau IPV) yang diberikan dengan trick disuntikan.

 Vaksinasi polio sebelum th 2000 dilakukan dengan polio oral (OPV). Biarpun vaksin itu amat sangat efektif, tapi sekian tidak sedikit polio disebabkan karena pemberian vaksinasi tersebut. Oleh sebab itu, Amerika Serikat beralih ke vaksin polio tidak aktif (IPV). IPV umumnya diberikan juga sebagai suntikan di lengan atau kaki.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan dari kedua tipe vaksin tersebut?

 IPV mengandung virus polio yang sudah dimatikan, sedangkan OPV mengandung virus polio yang dilemahkan. Kedua kategori vaksin tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut pembahasan tentang keuntungan dan kekurangan dari kedua kategori vaksin tersebut :

 Oral Polio Vaccine atau OPV

 Kelebihan

 - Murah

 - Enteng lantaran hanya diteteskan saja

 - Lantaran melewati usus, memberikan perlindungan kepada saluran cerna secara lebih baik terhadap virus polio liar.

 - Memberikan dampak herd immunity, maksudnya adalah anak-anak yang diimunisai OPV beberapa hari sanggup mengeluarkan virus tinja-tinjanya. Pada daerahj yang kebersihannya kurang, virus itu bisa menular ke anak-anak lain yang tidak diimunisasi.

 Kekurangan

 - Sebab virusnya konsisten hidup, jadi ada mungkin saja resiko samping terjadi paralisis. Tapi, kemungkinannya amat kecil, 1 dari 2,5 juta.

 Inactivated Poliomieltis Vaccine atau IPV

 Kelebihan

 - Tak memberikan risiko buat efek samping paralisis.

 Kekurangan

 - Mahal

 - Harus diberikan oleh orang yang terampil menyuntik

 - Tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap saluran cerna

 - Tidak melindungi dari virus polio liar

 Bagi Anda yang tetap memiliki anak usia balita, pastikan dirinya sudah diimunisasi polio. hal tersebut demi kesehatan ia kelak. Namun, diwaktu ini sang ibu dapat memilih kategori imunisasi apa yang baik buat si anak. Apakah dgn OPV atau IPV?

No comments:

Post a Comment

Blog Archive